MENGUNGKAP BERITA DALAM TABURAN SENSUALITAS YANG MENGIRIS HATI TAPI SARAT MAKNA HOME I D-POST I INTERNATIONAL I INDONESIA I BALI I BADUNG I KUTSEL I UNGASAN I COMPUTER I ENGLISH I EXCATA I KULINER I TORPEDO
IPTEK I AUTOMOTIVE I NEWS I POLITIK I ARJAWA I DESIGN I PRODUKSI I SELEBRITI I KESEHATAN I SPORT I SELAMAT MEMBACA & SUKSES !! WALAU TERKESAN PORNO NAMUN BERITA DAN GAMBAR DIAMBIL DARI SUMBER YANG TERPERCAYA

Disuruh Melayani Tamu, Siswi SMP Sempat Coba Kabur

JAKARTA - Siswi SMP yang terjerumus pelacuran dibawah umur, AP alias B (13) sempat berusaha melarikan diri saat pertama kali disuruh melayani tamu Baca Lagi ...

Suami Kerja di Malaysia, Suriati Habiskan Rp 650...

Gara-gara selingkuh dengan tetangga sendiri, uang Suriati sebanyak Rp 650 ludes tak tersisa. Padahal uang itu dengan susah payah Baca Lagi ...

Pakaian Dalam Lupa Dikenakan karena Kaget Dirazia

BANGKA - Para penghuni penginapan kaget saat polisi merazia Penginapan Kacang Pedang Permai, Minggu (24/3/2013) dini hari. Mereka yang Baca Lagi ...

Politisi Ini Digebuki Warga Karena Perkosa Perempuan

NEW DELHI – Seorang politisi India dipukuli warga setelah memperkosa perempuan di rumahnya pukul dua dini hari, Kamis (3/1/2013). Politisi Baca Lagi ...

ABG Korban Pemerkosaan Masih Terbaring Koma

JAKARTA--Kondisi Rs (11), bocah perempuan kelas V SD masih tergolek lemah dalam kondisi koma sejak 7 hari terakhir di Rumah Sakit Umum Baca Lagi ...

Pengusaha Warung Cabuli Lima Bocah Tetangganya

Kamis, 21 Juni 2012 22:19

ist
LEWOLEBA - Salah seorang pengusaha warung berinisial RJ di Kota Lewoleba, mencabuli lima bocah perempuan pada tempat yang sama di waktu berbeda pada bulan ini.

Lima bocah masing-masing berinisial AS (7) D0 (9), AT (9), DH (9) dan HA (9). RJ mencabuli korban dengan iming-iming melihat pesawat terbang di Bandara Wunopito Lewoleba.

Keluarga korban baru melapor ke Polres Lembata, Rabu (21/6/2012), setelah mendapat pengaduan dari puteri-puteri mereka. Polisi langsung menangkap dan menahan pelaku.

Sedangkan kelima bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu divisum di RSUD Lewoleba, Kamis (21/6/2012). Polisi masih menunggu hasil visum untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Informasi yang diperoleh Pos Kupang (Tribun Network) di Lewoleba, Rabu (20/6/2012) petang, pelaku
adalah tetangga para korban. Dia pengusaha warung di Kota Lewoleba. Kini, usahanya ditutup.

Para korban juga terbilang puteri-puteri dari teman-teman pelaku. Pelaku dan korban sesama perantau yang mengadu nasib di Kota Lewoleba dan berusaha warung makan.

Masih menurut sumber Pos Kupang, pelaku memanfaatkan kedekatan bocah-bocah ini. Dia mengajak mereka berjalan-jalan ke Bandara Wunopito melihat pesawat terbang, lalu mencabuli mereka di sana.

Ada di antara korban yang dicabuli satu kali, dua kali dan bahkan ada yang dicabuli sebanyak empat kali. Yang dicabuli empat kali ini diduga paling parah.

Dikonfirmasi Pos Kupang di Polres Lembata, Kamis (21/6/2012), Wakapolres Lembata, Kompol Dahrul Ichwan, membenarkan adanya laporan soal kasus itu.

"Kejadiannya sudah beberapa waktu lalu. Waktunya berbeda-beda. Kemarin (Rabu 20/6/2012) baru orang tua mereka lapor," kata Ichwan.

Ichwan menceritakan modus pelaku, anak-anak dijemput sepulang sekolah, mengajak mereka melihat pesawat terbang.

"Namanya anak-anak, mereka pasti suka melihat pesawat. Kesempatan itulah yang dipakai pelaku," tandas Ichwan.

Ichwan menambahkan, pelaku melancarkan aksinya di tempat yang sama, yakni di Bandara Wunopito. Sedangkan waktunya berbeda-beda.

Pelaku saat ini sudah ditahan dan akan dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman lebih dari 10 tahun penjara.

Ichwan mengkhawatirkan masa depan anak-anak korban kekerasan seksual. Terutama tekanan psikologis yang mereka alami ketika teman sebaya mereka mengetahui kasus itu.

"Ada sesuatu yang hilang di Lembata. Banyak kasus kejahatan seksual dilakukan orang berpendidikan. Orang yang patut jadi teladan. Orang terdekat yang seharusnya jadi pelindung," kata Ichwan.

Kasus-kasus pencabulan dan kekerasan ini, tambah Ichwan, akan menjadi prioritas penanganan polisi.

"Ini masalah prioritas. Kasus pemerkosaan dan pencabulan anak di bawah umur ini berturut-turut terjadi dua bulan terakhir. Sudah tiga kasus," kata Ichwan.

Ichwan menambahkan, lebih banyak kasus pemerkosaan dan pencabulan anak di bawah umur tidak dilapor kepada polisi. Hal itu disebabkan karena banyak masalah diselesaikan secara adat.

"Bagi saya, lebih baik dilapor dan dihukum saja. Biar ada efek jera. Kalau sanksi adat, setelah bayar denda dia akan lakukan lagi," kata Ichwan.

sumber : tribun

Berita Terkait



Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Daftar Isi Blog