NGANJUK- Seorang Ustadz atau guru mengaji seharusnya bisa memberi contoh yang baik 
pada muridnya. Namun tidak demikian halnya dengan seorang guru ngaji di Nganjuk Jawa Timur yang justru membawa lari dan memperkosa murid ngajinya sendiri.
Setelah nyaris menjadi sasaran amuk warga sang guru ngaji tersebut akhirnya diamankan oleh polisi.
Dengan wajah tertunduk malu, S (27) guru ngaji asal Purwokerto, Jawa Tengah ini hanya bisa pasrah saat dibawa petugas ke ruang unit perlindungan perempuan dan anak di Mapolres Nganjuk.
S langsung diselamatkan oleh petugas setelah nyaris menjadi sasaran amuk warga di desa Lengkong Lor kecamatan Ngluyu kabupaten Nganjuk Jawa Timur tempat dia biasa mengajar ngaji. Sebab berdasarkan pengakuan Bunga (17), S telah memperkosa dan menyetubuhinya hingga beberapa kali.
Kepada petugas yang mengamankannya tersangka mengakui perbuatannya tersebut. Namun menurutnya hal itu dilakukan berdasarkan rasa suka sama suka
Menurut AKP Karjadi Kasubag Humas Polres Nganjuk selama ini tersangka S datang dari Purwokerto-Jawa Tengah untuk mengajar mengaji di daerah pelosok tepatnya di sebuah mushola di desa Lengkong Lor kecamatan Ngluyu, Nganjuk
Dalam kesempatan tersebut tersangka mengajak Bunga murid kesayangannya ke Surabaya dengan alasan untuk menemui guru S di Surabaya. Sesampainya di Surabaya ternyata korban justru dibawa ke rumah saudara S dan disekap serta diperkosa selama 6 hari.
Begitu pulang, Bunga langsung menceritakan pengalaman pahitnya tersebut kepada orang tuanya. Sontak, kedua orangtua Bunga langsung melabrak sang ustadz bersama dengan warga yang lainnya
Untuk penanganan kasus ini polisi juga telah memintakan visum terhadap korban di rumah sakit. Akibat perbuatannya tersebut tersangka S terancam dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
pada muridnya. Namun tidak demikian halnya dengan seorang guru ngaji di Nganjuk Jawa Timur yang justru membawa lari dan memperkosa murid ngajinya sendiri.Setelah nyaris menjadi sasaran amuk warga sang guru ngaji tersebut akhirnya diamankan oleh polisi.
Dengan wajah tertunduk malu, S (27) guru ngaji asal Purwokerto, Jawa Tengah ini hanya bisa pasrah saat dibawa petugas ke ruang unit perlindungan perempuan dan anak di Mapolres Nganjuk.
S langsung diselamatkan oleh petugas setelah nyaris menjadi sasaran amuk warga di desa Lengkong Lor kecamatan Ngluyu kabupaten Nganjuk Jawa Timur tempat dia biasa mengajar ngaji. Sebab berdasarkan pengakuan Bunga (17), S telah memperkosa dan menyetubuhinya hingga beberapa kali.
Kepada petugas yang mengamankannya tersangka mengakui perbuatannya tersebut. Namun menurutnya hal itu dilakukan berdasarkan rasa suka sama suka
Menurut AKP Karjadi Kasubag Humas Polres Nganjuk selama ini tersangka S datang dari Purwokerto-Jawa Tengah untuk mengajar mengaji di daerah pelosok tepatnya di sebuah mushola di desa Lengkong Lor kecamatan Ngluyu, Nganjuk
Dalam kesempatan tersebut tersangka mengajak Bunga murid kesayangannya ke Surabaya dengan alasan untuk menemui guru S di Surabaya. Sesampainya di Surabaya ternyata korban justru dibawa ke rumah saudara S dan disekap serta diperkosa selama 6 hari.
Begitu pulang, Bunga langsung menceritakan pengalaman pahitnya tersebut kepada orang tuanya. Sontak, kedua orangtua Bunga langsung melabrak sang ustadz bersama dengan warga yang lainnya
Untuk penanganan kasus ini polisi juga telah memintakan visum terhadap korban di rumah sakit. Akibat perbuatannya tersebut tersangka S terancam dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Dre@ming Post_____________
sumber : okezone
Tidak ada komentar :
Posting Komentar