PALEMBANG - Women Crisis Center (WCC) Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan, kasus
kekerasan dalam pacaran (KDP) marak terjadi.

Setidaknya, sudah ada 30 kasus laporan yang diterima WCC sepanjang 2012. Menurut Ketua WCC Sumsel Yeni Izie kepada Sripoku.com, Senin (3/12/2012) siang, KDP terjadi dalam bentuk ancaman yang berujung hilangnya keperawanan sang kekasih.
"Seorang
pria meminta sesuatu kepada pasangannya dengan cara mengancam, termasuk
dalam KDP. Misalkan, permintaan untuk berhubungan intim kepada
pasangannya, dengan menekan putus atau mengumbar ancaman lain," jelas
Yeni.
Ia mengungkapkan, kasus seperti itu marak terjadi saat
pergantian tahun baru. Saat itu, pria memaksa kekasihnya untuk
menyerahkan keperawanannya dengan berbagai 'ancaman halus'.
"Pasangan
meminta pembuktian sayang dan cinta. Kalau tidak, bermacam ancaman
meluncur, ditinggalkan atau selingkuh. Sementara, perempuan karena jatuh
hati akhirnya menyerahkan
juga," tuturnya.
juga," tuturnya.
Kejadian serupa tak hanya terjadi pada perayaan tahun baru, melainkan hari kasih sayang alias Valentine, dengan motif yang sama.
"Kami
mendapat pengakuan korban dan laporan sekitar Maret atau April. Karena,
tiga dan empat bulan setelahnya, si perempuan sadar jika pasangan
mereka menghindar dari tanggung jawab," papar Yeni.
Dre@ming Post______
sumber : tribun
Tidak ada komentar :
Posting Komentar