Minggu, 16 Oktober 2011 11:19
SUBULUSSALAM - Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Simpang Kiri, Aceh Singkil meringkus BF alias J Bin Sup (19). Remaja itu adalah pemerkosa murid kelas V sekolah dasar (SD). Pelaku yang tak lain abang tiri Bunga (10)--nama samaran--ditangkap Jumat (14/10) dini hari, saat dalam perjalanan dari Nagan Raya menuju Medan, Sumatera Utara.
Dia dicokok polisi di Kuta Cepu, Kecamatan Simpang Kiri, sekitar lima kilometer dari Subulussalam.
Usai kejadian malam itu, BF langsung melarikan diri ke Nagan Raya. Rekannya mengantar BF ke simpang tugu jalan Runding. Kemudian diantar ke Kugdong, Kuta Cepu. “Jadi, BF naik mobil angkutan ke Nagan Raya dari Kugdong, Kuta Cepu,” kata Kapolsek Simpang Kiri, Iptu Rahman Manurung kepada Prohaba, kemarin.
Dalam pelariannya, BF sempat bekerja di perusahaan Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya. Untuk mengelabui petugas, BF menyamar dengan cara memangkas rambutnya yang semula panjang.
Pasca mendapat laporan Bunga, Polsek Simpang Kiri dibantu aparat Kepolisian Resor (Polres) Aceh Singkil terus memburu pemerkosa. Ciri-ciri BF pun disebarkan. Polisi terus menggelar sweeping di wilayah perbatasan Lae Ikan-Sumatera Utara, Perbatasan Subulussalam-Singkil, serta perbatasan Subulussalam-Tapaktuan.
Tak hanya itu, polisi juga mengawasi seluruh stasiun angkutan umum yang ada di Kota Subulussalam, untuk mengecek keberadaan korban. Saat pencarian, diperoleh informasi, BF berada di Nagan Raya. Polisi sempat mengejar hingga ke Tapaktuan. Tak lama berselang, informasi diterima polisi, BF naik mobil angkutan menuju Medan, Sumatera utara.
Tidak ingin buruannya kabur, petugas menggelar sweeping untuk mencegat angkutan yang melintas. Usaha ini tidak sia-sia. Sebuah angkutan yang membawa BF melintas, dan tidak luput dari pemeriksaan petugas. BF diringkus sekira pukul 02.15 WIB.
Penangkapan BF tidak lepas dari bantuan polisi Kuala Nagan Raya, Pos Polisi, dan sekuriti perusahaan PLTU. Dari hasil penyelidikan diketahui, BF sudah meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja pada Rabu (12/10), sekira pukul 13.00 WIB. Pada Kamis malam, dia melarikan diri ke Medan dengan menumpang
angkutan umum.
angkutan umum.
Secara terpisah, BF yang tampak tertunduk lemas, mengaku melakukan aksi bejatnya sendirian. Dia mengatakan, aksi bejatnya itu dilakukan hanya sekali karena memiliki hasrat memerkosa korban. BF yang hanya menyelesaikan pendidikan tingkat SMP dan pernah mengenyam pendidikan agama selama tiga tahun pada salah satu pesantren di Sumenep, Jawa Timur itu pun mengaku menyesali perbuatannya.
Selain itu, Polsek Simpang Kiri terus bekerja ekstra untuk mengejar DK (32), pencabul anak kandungnya, sebut saja Mawar (11), yang juga masih di bawah umur. DK yang dinyatakan buron, diperkirakan sudah berada di luar Kota Subulussalam, bahkan Provinsi Aceh.
Meski mengaku sudah mengendus, Manurung masih enggan menyebutkan lokasi pelarian pelaku. “Jelasnya, berdasarkan informasi yang kami dapatkan, pelaku sekarang berada pada satu pulau di Sumatera utara,” pungkas Manurung.
sumber : tribun
Tidak ada komentar :
Posting Komentar