MENGUNGKAP BERITA DALAM TABURAN SENSUALITAS YANG MENGIRIS HATI TAPI SARAT MAKNA HOME I D-POST I INTERNATIONAL I INDONESIA I BALI I BADUNG I KUTSEL I UNGASAN I COMPUTER I ENGLISH I EXCATA I KULINER I TORPEDO
IPTEK I AUTOMOTIVE I NEWS I POLITIK I ARJAWA I DESIGN I PRODUKSI I SELEBRITI I KESEHATAN I SPORT I SELAMAT MEMBACA & SUKSES !! WALAU TERKESAN PORNO NAMUN BERITA DAN GAMBAR DIAMBIL DARI SUMBER YANG TERPERCAYA

Disuruh Melayani Tamu, Siswi SMP Sempat Coba Kabur

JAKARTA - Siswi SMP yang terjerumus pelacuran dibawah umur, AP alias B (13) sempat berusaha melarikan diri saat pertama kali disuruh melayani tamu Baca Lagi ...

Suami Kerja di Malaysia, Suriati Habiskan Rp 650...

Gara-gara selingkuh dengan tetangga sendiri, uang Suriati sebanyak Rp 650 ludes tak tersisa. Padahal uang itu dengan susah payah Baca Lagi ...

Pakaian Dalam Lupa Dikenakan karena Kaget Dirazia

BANGKA - Para penghuni penginapan kaget saat polisi merazia Penginapan Kacang Pedang Permai, Minggu (24/3/2013) dini hari. Mereka yang Baca Lagi ...

Politisi Ini Digebuki Warga Karena Perkosa Perempuan

NEW DELHI – Seorang politisi India dipukuli warga setelah memperkosa perempuan di rumahnya pukul dua dini hari, Kamis (3/1/2013). Politisi Baca Lagi ...

ABG Korban Pemerkosaan Masih Terbaring Koma

JAKARTA--Kondisi Rs (11), bocah perempuan kelas V SD masih tergolek lemah dalam kondisi koma sejak 7 hari terakhir di Rumah Sakit Umum Baca Lagi ...

Pasangan Pelajar SMP dan Pasangan PNS Tertangkap Ngamar di Hotel

Minggu, 30 Desember 2012 02:29

Gbr ilustrasi - "Terus terang saya berada di kamar bersama seorang PSK. Tapi karena malas dibawa petugas, saya sempat mengaku sebagai suami-istri. Tapi alamat di KTP berbeda," kata seorang lelaki yang mengaku warga Kecamatan Cibeureum.
TASIKMALAYA - Razia penyakit masyarakat yang digelar Satpol PP Kota Tasikmalaya, Sabtu (15/12/2012) malam hingga Minggu (16//12/2012) dini hari, menjaring puluhan pasangan bukan muhrim di 18 hotel melati di wilayah Kota Tasikmalaya. Seorang di antaranya teridentifikasi sebagai PNS Pemkab Tasikmalaya.

PNS tersebut tepergok tengah berada di salah satu kamar Hotel Borobudur, Jalan SL Tobing, bersama seorang mahasiswi yang diakui sebagai pacarnya. Petugas semula tidak mengetahui pasangan tersebut adalah PNS dan mahasiswi. Namun identitas keduanya diketahui ketika KTP keduanya diperiksa petugas.

Masih di Hotel Borobudur, petugas Satpol PP juga menangkap pasangan yang tak kalah menghebohkannya, yakni pasangan yang tercatat sebagai pelajar sekolah menengah pertama. Keduanya segera digiring petugas ketika diketahui keduanya masih berstatus pelajar.

Pasangan pelajar SMP dan oknum PNS dan pacarnya yang berstatus mahasiswa itu langsung diangkut
menggunakan truk Satpol PP untuk diminta keterangan lebih lanjut.

"Razia ini digelar dalam rangka menegakkan perda tata nilai serta ketertiban umum. Semua yang berhasil diamankan diberi pembinaan. Khusus yang di bawah umur, orang tuanya dipanggil," kata Kasatpol PP Kota Tasikmalaya, Deni Diyana, Minggu dini hari.

Petugas Satpol PP melakukan razia dimulai dari Hotel Daya Grand di Jalan Empang. Di hotel ini petugas menemukan sepasang bukan muhrim yang tengah ngamar. Keduanya sempat menolak dibawa dengan alasan mereka sudah menikah. Tapi petugas tetap membawa keduanya karena dari KTP yang dimiliki keduanya, tercantum alamat yang berbeda.

Menurut pemantauan Tribun, setiap pasangan yang tepergok tengah berdua-duaan mengaku sebagai pasangan suami-istri. Rupanya dalih itu sebagai jurus pamungkas mereka ketika sudah tidak bisa mengelak lagi.

"Terus terang saya berada di kamar bersama seorang PSK. Tapi karena malas dibawa petugas, saya sempat mengaku sebagai suami-istri. Tapi alamat di KTP berbeda," kata seorang lelaki yang mengaku warga Kecamatan Cibeureum.

Dari 18 hotel yang dirazia, petugas berhasil mengamankan 21 pasangan mesum, termasuk pasangan yang masih di bawah umur. Selain berduaan dengan PSK, mereka yang terjaring razia umumnya sedang bersama pacar dan selingkuhan.

"Khusus yang PNS dimintai keterangan secara khusus dan akan dilaporkan ke Pemkab Tasikmalaya," kata Deni.

Pasangan yang masih berstatus pelajar, ujar Deni, mesti dijemput oleh orang tua masing-masing. Hal itu diharapkan bisa menimbulkan efek jera. "Diharapkan pula orang tua lebih ketat mengawasi anaknya," ujarnya.



sumber : tribun

Berita Terkait



Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Daftar Isi Blog