Dituding "Kiri", Happy Salma TertawaJAKARTA - Artis Happy Salma (31), si ayu, merasa tak habis pikir dengan kesibukannya belakangan ini. Selain bolak-balik Jakarta-Bali, yang juga tempat tinggalnya setelah menikah, ia menceritakan bagaimana ia baru saja melewatkan beberapa hari di Lembang untuk shooting.
”Saya shooting film berjudul 21 Wajah Indonesia,” katanya. ”Selama di lokasi, saya bawa terus novel Blues Merbabu. Saya harus menjadi pembicara mengenai buku itu dalam Kompas Gramedia Book Fair di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/4) ini,” tuturnya.
Dia mengaku heran sendiri mengapa bersedia menjadi pembahas buku itu di Surabaya di tengah kesibukannya sekarang. Soalnya, di luar itu, ia juga harus ke Banyumas, Jawa Tengah, untuk ambil bagian dalam pembuatan film yang diangkat dari novel terkenal karya Ahmad Tohari, Ronggeng Dukuh Paruk.
”Kayaknya jadi nasib saya. Ronggeng Dukuh Paruk berlatar belakang peristiwa tahun 1965. Begitu pula Blues Merbabu. Saya merasa deket banget dengan novel itu. Banyak temen cowok juga merasa seperti tokoh Gita di situ,” ujarnya. Sampai-sampai, ia melanjutkan, ada yang bilang bahwa Happy kan ”kiri”.
Happy Salma Dipercaya Jadi Pelacur
JAKARTA - Dalam sinetron miniseri terbaru, Abah, garapan Hanung Bramantyo, aktris dan penulis novel Happy Salma, dipercaya memerankan seorang pelacur. Lantas apa yang membuat Hanung begitu tertarik kepada Happy untuk memerankan karakter itu?
"Happy itu orangnya sangat total dalam berperan dan dia punya karakteristik. Kami melihat dia sangat pas untuk tokoh (pelacur) itu," papar Hanung di sela-sela shooting sinetron Abah di bilangan Pasar Minggu, Selasa (4/1/2011).
Bukan kali pertama Happy kebagian peran sebagai wanita penggoda. Sebelumnya, ia sempat pula merasakan karakter yang sama saat bermain dalam film Gie arahan sutradara Riri Riza.
Dalam miniseri kali ini, Happy akan beradu akting dengan Jarow Kwat, yang berperan sebagai sosok Abah. Sinetron ini berkisah tentang seseorang pria rabun yang memberi petuah dan sangat konkret.
Dalam miniseri ini, Hanung berusaha memformulasikan nilai-nilai agama dengan realitas kehidupan sosial yang ada. Menurut Hanung, sinetron Abah ini merupakan sebuah bentuk dakwah tayangan televisi.
"Muatan agama dan sosial itu 50:50. Jadi, perpaduan antara kiai dan pelacur itu buat saya adalah unik dan bagaimana membuat penonton menjadi tertarik," kata Hanung.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar